Kamis, 19 Desember 2013

Kursus Pesholatan di Ar Raudhah

nKursus Pesholatan di Ar Raudhah setiap hari rabu dan kamis mulai ba'da magrib sampai isya' monggo bagi yang belum bisa datang langsung ke MARKAS AR RAUDHAH bisa menyimak kembali via mp3 maupun video, kunjungi pula website resmi AR RAUDHAH untuk mendapatkan mp3 yang versi asli belum di konvert.
  1. Kursus pesholatan  Jenis Thoharah Bag 1  4 September 2013    ( 4shared )
  2. Kursus pesholatan  Jenis Thoharoh Bag 2  5 September 2013    ( 4shared )
  3. Kursus pesholatan  Jenis Thoharoh Bag 3 11 September 2013   ( 4shared )
  4. Kursus pesholatan Jenis Thoharoh Bag 4 12 September 2013     ( 4shared )
  5. Kursus pesholatan hadats kecil 18 September 2013      ( 4shared )
  6. Kursus pesholatan hadats besar 19 September 2013      ( 4shared )
  7. Kursus pesholatan Bersuci secara umum 25 September 2013   ( 4shared )
  8. Kursus pesholatan Hadats besar bag 2 26 September 2013  ( 4shared )
  9. Kursus pesholatan Hadats Kecil dan Hadats Besar 1 Oktober 2013
  10. Kursus pesholatan Wudhu 2 Oktobet 2013
  11. Kursus pesholatan Macam macam mandi sunah 8 Oktober 2013
  12. Kursus pesholatan edisi khusus Membahas Qurban 9 Oktober 2013 
  13. Kursus pesholatan 13 November 2013
  14. Kursus pesholatan 19 November 2013 
  15. Kursus pesholatan 20 November 2013 
  16. Kursus pesholatan 26 November 2013
  17. Kursus pesholatan 27 November 2013
  18. Kursus pesholatan  03 Desember 2013
  19. Kursus pesholatan 10 Desember 2013
  20. Kursus pesholatan  11 Desember 2013
  21. Kursus pesholatan 17 Desember 2013
  22. Kursus pesholatan  18 Desember 2013


Sabtu, 14 Desember 2013

Sholawat Habib Syekh bulan November dan Desember

Rutinan di Bustanul Asyiqin 13 November 2013
Rutinan di Gedung Bustanul Asyiqin 20 November 2013
Rutinan di Gedung Bustanul Asyiqin 27 November 2013
Sholawatan di Ponpes Nurul Islam Ngresep Ngemplak 10 Desember 2013
Rutinan di Bustanul Asyiqin 11 Desember 2013
Sholawatan bersama Habib Syekh di PP Langitan 12 Desember 2013

Buku Sirrul Asrar


Buku Sirrul Asrar
YUk milik segera Buku terbaru karya Habib Novel bin muhammad alaydrus yang berjudul " Sirrul Asrar . Rahasia dari semua rahasia " yang diterjemahkan dari karya Syaikh Abdul Qodir Al Jilani .

Muhiddin Syaikh "Abdul Qodir al jilani Rahimahullah yeng semenjak bayi tidak mau minum ASI sang ibu di siang hari Ramadhan, memiliki banyak karya yang bernilai tinggi. Sirrul Asrar diantaranya, kendati tidak terlampau tebal, buku ini syarat dengan mutiara ilmu yang membuat kita menyadari dari mana kita berasal dan ke mana kita harus melangkah.

Melalui buku ini , sang Syaikh Rahimahullah memaparkan secara gamblang jalan ruhani menuju kebahagiaan sejati. beliau Rahimahullah berkata :" Tempuhlah jalan orang orang saleh dan kembalilah kepada Tuhan kalian bersama kafilah ruhaniyah , sebab tidak lama lagi jalan itu akan ditutup, dan kalian tidak akan menemukan teman perjalanan menuju negeri asal, kita datang di dunia yang rendah dan rusak ini bukan untuk bersantai santai dabn bukan pula untuk makan dan minum memuaskan diri dengan keinginan keinginan buruk nafsu"

Dapatkan pula buku buku MEMBENTENGI AKIDAH ada 8 Judul buku
  1. Ulama sejagad menggugat salafi wahabi
  2. Mengenal lebih dekat AL Habib Abdullah bin alawi AL Haddad
  3. Sejarah berdarah sekte salafi wahabi
  4. Mendidik anak dengan benar
  5. Kang santri
  6. Mereka memalsukan kitab kitab karya ulama klasik
  7. Wasiat para wali dan sholihin
  8. Cahaya Hati
Koleksi Buku yang lain
buku karangan habib novel

Untuk mendapatkan buku buku ini Ini caranya sangat mudah cukup pesan lewat inbox ke Markun atau sms atau call  ke 085642229312 , apalah artinya sebuah jumlah uang yang kita keluarkan kalau di bandingkan dengan manfaat yang kita dapatkan pastilah tidak akan menyianyiakan kesempatan ini

Selasa, 26 November 2013

Pengajian Akbar di Monas 25 November 2013


Suasana MONAS malam ini 25 November 2013 bersama Habib Umar bin Hafidz , Ulama ulama serta penuh dengan manusia manusia yang merindukan syafaat Rosulullah SAW semoga kita mendapatkan keberkahan dari majelis tersebut dan tergolong menjadi umat yang mencintai dan di cintai Sayyidina Muhammad SAW aamiin
 

Doa Habib Umar bin Hafidz.

"Tidak ada bersama kami dan bersama kalian melainkan hanyalah Allah...

Dialah yang Maha Menjawab sendiri-Nya...
Dialah yang menganugerahi sendiri-Nya...
Dialah yang mengurniakan kebahagiaan sendiri-Nya...
Dialah yang memberikan kejayaan sendiri-Nya...
Dialah yang memberi kelepasan daripada api neraka sendiri-Nya...
Dialah yang memberikan Husnul Khotimah sendiri-Nya...
Dialah yang memberi ketetapan hati sendiri-Nya...
Dialah yang memberi ketetapan lidah sendiri-Nya...

Ya Allaah...
Hanya Engkaulah bagi kami...
Sungguh Engkaulah Pemilik kami...
Sungguh Engkaulah Tuhan kami...
Sungguh Engkaulah Pembantu kami...

Wahai sebaik-baik Pemilik... Wahai sebaik-baik Pembantu...

Sungguh Engkaulah tujuan kami...
Sungguh Engkaulah Pencipta kami...
Sungguh Engkaulah yang mewujudkan kami...
Sungguh Engkaulah dalam genggaman-Mu memerintah kami...

Kami adalah hamba-Mu...
Kami adalah ciptaan-Mu...
Kami adalah orang-orang miskin pada-Mu...
Kami adalah orang-orang faqir pada-Mu...
Kami sangat berharap kepada-Mu...

Kasihkanlah kami wahai Yang Maha Penyayang...
Muliakanlah kami wahai Yang Maha Mulia...
Hubungkanlah kami dengan kekasih yang mulia (Nabi Muhammad)...
Tetapkanlah kami di atas titian Sirot al-Mustaqim...

Wahai Tuhan, kumpulkah kami disini (dunia) dan kumpullah kami disana (Akhirat)...

Engkau memberikan tanpa peduli...
Engkau memuliakan tanpa peduli...
Engkau mengasihi tanpa peduli...
Engkau mengampuni tanpa peduli...
Engkau mendekatkan tanpa peduli...
Engkau menyucikan tanpa peduli...
Engkau menerangi tanda peduli...

Kasihilah kami...
Sucikanlah kami...
Terangilah kami...
Dekatkanlah kami...
Ampunilah kami...

Maafkanlah kami apa jua yang tersirat di dalam hati kami...
Baikkanlah pengakhiran hidup kami...
Himpunkanlah kami bersama Nabi Muhammad...
di Dunia, di Barzakh dan di Akhirat...

Ya Allaah... katakanlah Ya Allaah...

Kamu menjadi mulia dengan menyebut Ya Allah...
Berbahagialah dengan menyebut Ya Allah...

Ya Allaah.. Ya Allaah.. Ya Allaah...

Siapa yang mengajar kita untuk berkata 'Ya Allah'....
Siapa yang memberi kita kemampuan untuk berkata 'Ya Allah'....
Siapa yang memuliakan kita untuk berkata 'Ya Allah'....
Engkaulah Ya Allah... Engkaulah Ya Allah... Bagi-Mu Segala Kepujian...."

Dari Sahabat Fillah kita Akhina Ustadz Muhajir Afriqiy


Alhamdulillah acara Pengajian Akbar di Monas bersama Habib UMar Bin Hafidz sudah selesai semoga kita juga mendapatkan keberkahan dari majelis tersebut aamiin
Monggo bagi yang menginginkan rekamannya bisa download di bawah ini saya bagi menjadi 3 file

  1. Pengajian Akbar di Monas 25 November 2013 Full Acara
  2. Ceramah Habib dan Kyai di Monas 25 November 2013
  3. Ceramah Habib Umar bin Hafidz di Monas 25 November 2013

Minggu, 24 November 2013

Kitab Fiqih Muhammadiyah Karya KH Ahmad Dahlan


GURU DAN AMALIAH KH. AHMAD DAHLAN (MUHAMMADIYYAH) DAN KH. HASYIM AS’ARI (NU) ADALAH SAMA TIADA PERBEDAAN


Kitab Fiqih Muhammadiyah Karya KH Ahmad Dahlan
Tulisan kali ini hendak mempertegas tulisan kami yang telah lalu berjudul “Sejarah Awal Muhammadiyah yang Terlupakan”, dimana banyak dari kita belum tahu atau sengaja melupakan sejarah awal Muhammadiyyah.

Secara ringkas kami katakan bahwa, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyyah pada 18 November 1912/8 Dzull Hijjah 1330) dengan KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU pada 31 Januari 1926/16 Rajab 1344) adalah satu sumber guru dengan amaliah ubudiyah yang sama. Bahkan keduanya pun sama-sama satu nasab dari Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri).


Berikut kami kutip kembali ringkasan “Kitab Fiqih Muhammadiyyah”, penerbit Muhammadiyyah Bagian Taman Poestaka Jogjakarta, jilid III, diterbitkan tahun 1343 H/1925 M, dimana hal ini membuktikan bahwa amaliah kedua ulama besar di atas tidak berbeda:

1. Niat shalat memakai bacaan lafadz: “Ushalli Fardha...” (halaman 25).
2. Setelah takbir membaca: “Allahu Akbar Kabiran Walhamdulillahi Katsira...” (halaman 25).
3. Membaca surat al-Fatihah memakai bacaan: “Bismillahirrahmanirrahim” (halaman 26).
4. Setiap shalat Shubuh membaca doa Qunut (halaman 27).
5. Membaca shalawat dengan memakai kata: “Sayyidina”, baik di luar maupun dalam shalat (halaman 29).
6. Setelah shalat disunnahkan membaca wiridan: “Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x” (halaman 40-42).
7. Shalat Tarawih 20 rakaat, tiap 2 rakaat 1 salam (halaman 49-50).
8. Tentang shalat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (halaman 57-60).

KH. Ahmad Dahlan sebelum menunaikan ibadah haji ke tanah suci bernama Muhammad Darwis. Seusai menunaikan ibadah haji, nama beliau diganti dengan Ahmad Dahlan oleh salah satu gurunya, as-Sayyid Abubakar Syatha ad-Dimyathi, ulama besar yang bermadzhab Syafi’i.

Jauh sebelum menunaikan ibadah haji, dan belajar mendalami ilmu agama, KH. Ahmad Dahlan telah belajar agama kepada asy-Syaikh KH. Shaleh Darat Semarang. KH. Shaleh Darat adalah ulama besar yang telah bertahun-tahun belajar dan mengajar di Masjidil Haram Makkah.


Di pesantren milik KH. Murtadha (sang mertua), KH. Shaleh Darat mengajar santri-santrinya ilmu agama, seperti kitab al-Hikam, al-Munjiyyat karya beliau sendiri, Lathaif ath-Thaharah, serta beragam ilmu agama lainnya. Di pesantren ini, Mohammad Darwis ditemukan dengan Hasyim Asy’ari. Keduanya sama-sama mendalami ilmu agama dari ulama besar Syaikh Shaleh Darat.

Waktu itu, Muhammad Darwis berusia 16 tahun, sementara Hasyim Asy’ari berusia 14 tahun. Keduanya tinggal satu kamar di pesantren yang dipimpin oleh Syaikh Shaleh Darat Semarang tersebut. Sekitar 2 tahunan kedua santri tersebut hidup bersama di kamar yang sama, pesantren yang sama dan guru yang sama.


Dalam keseharian, Muhammad Darwis memanggil Hasyim Asy’ari dengan panggilan “Adik Hasyim”. Sementara Hasyim Asy’ari memanggil Muhammad Darwis dengan panggilan “Mas atau Kang Darwis”.

Selepas nyantri di pesantren Syaikh Shaleh Darat, keduanya mendalami ilmu agama di Makkah, dimana sang guru pernah menimba ilmu bertahun-tahun lamanya di Tanah Suci itu. Tentu saja, sang guru sudah membekali akidah dan ilmu fikih yang cukup. Sekaligus telah memberikan referensi ulama-ulama mana yang harus didatangi dan diserap ilmunya selama di Makkah.

Puluhan ulama-ulama Makkah waktu itu berdarah Nusantara. Praktek ibadah waktu itu seperti wiridan, tahlilan, manaqiban, maulidan dan lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan ulama-ulama Nusantara. Hampir semua karya-karya Syaikh Muhammad Yasin al-Faddani, Syaikh Muhammad Mahfudz at-Turmusi dan Syaikh Khaathib as-Sambasi menuliskan tentang madzhab Syafi’i dan Asy’ariyyah sebagai akidahnya. Tentu saja, itu pula yang diajarkan kepada murid-muridnya, seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, Syaikh Abdul Qadir Mandailing dan selainnya.


Seusai pulang dari Makkah, masing-masing mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari guru-gurunya di Makkah. Muhammad Darwis yang telah diubah namanya menjadi Ahmad Dahlan mendirikan persarikatan Muhammadiyyah. Sedangkan Hasyim Asy’ari mendirikan NU (Nahdlatul Ulama). Begitulah persaudaraan sejati yang dibangun sejak menjadi santri Syaikh Shaleh Darat hingga menjadi santri di Tanah Suci Makkah. Keduanya juga membuktikan, kalau dirinya tidak ada perbedaan di dalam urusan akidah dan madzhabnya.


Saat itu di Makkah memang mayoritas bermadzhab Syafi’i dan berakidahkan Asy’ari. Wajar, jika praktek ibadah sehari-hari KH. Ahmad Dahlan persis dengan guru-gurunya di Tanah Suci. Seperti yang sudah dikutipkan di awal tulisan, semisal shalat Shubuh KH. Ahmad Dahan tetap menggunakan Qunut, dan tidak pernah berpendapat bahwa Qunut sholat subuh Nabi Muhammad Saw adalah Qunut Nazilah. Karena beliau sangat memahami ilmu hadits dan juga memahami ilmu fikih.

Begitupula Tarawihnya, KH. Ahmad Dahlan praktek shalat Tarawihnya 20 rakaat. Penduduk Makkah sejak berabad-abad lamanya, sejak masa Khalifah Umar bin Khattab Ra., telah menjalankan Tarawih 20 rakaat dengan 3 witir, sehingga sekarang. Jumlah ini telah disepakati oleh sahabat-sahabat Nabi Saw. Bagi penduduk Makkah, Tarawih 20 rakaat merupakan ijma’ (konsensus kesepakatan) para sahabat Nabi Saw.


Sedangkan penduduk Madinah melaksanakan Tarawih dengan 36 rakaat. Penduduk Makkah setiap pelaksanaan Tarawih 2 kali salaman, semua beristirahat. Pada waktu istirahat, mereka mengisi dengan thawaf sunnah. Nyaris pelaksanaan shalat Tarawih hingga malam, bahkan menjelang Shubuh. Di sela-sela Tarawih itulah keuntungan penduduk Makkah, karena bisa menambah pahala ibadah dengan thawaf. Maka bagi penduduk Madinah untuk mengimbangi pahala dengan yang di Makkah, mereka melaksanakan Tarawih dengan jumlah lebih banyak.


Jadi, baik KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari tidak pernah ada perbedaan di dalam pelaksanaan ubudiyah. Ketua PP. Muhammdiyah, Yunahar Ilyas pernah menuturkan: “KH. Ahmad Dahlan pada masa hidupnya banyak menganut fiqh madzhab Syafi’i, termasuk mengamalkan Qunut dalam shalat Shubuh dan shalat Tarawih 23 rakaat. Namun, setelah berdirinya Majelis Tarjih pada masa kepemimpinan KH. Mas Manshur, terjadilah revisi-revisi, termasuk keluarnya Putusan Tarjih yang menuntunkan tidak dipraktekkannya doa Qunut di dalam shalat Shubuh dan jumlah rakaat shalat Tarawih yang sebelas rakaat.”


Sedangkan jawaban enteng yang dikemukan oleh dewan tarjih saat ditanyakan: “Kenapa ubudiyyah (praktek ibadah) Muhammadiyyah yang dulu dengan sekarang berbeda?” Alasan mereka adalah karena “Muhammadiyyah bukan Dahlaniyyah”.

Masihkah diantara kita yang gemar mencela dan mengata-ngatai amaliah-amaliah Ahlussunnah wal Jama’ah Nahdlatul Ulama sebagai amalan bid’ah, musyrik dan sesat?



Kajian Majelis Ar Raudhah November 2013

  1. Kajian Jumat 1 November 2013 Habib Muhammad Keutamaan menghadiri majelis ilmu
  2. Tausyiah Habib Novel bin muhammad alaydrus 5 November 2013 meningkatkan sholat jamaah
  3. Kajian jumat 8 November 2013 Habib Novel Hijrah menjadi lebih baik 
  4. Tausyiah di Pon Pes Ta'mirul Islam Ajakan memperbanyak dzikir 12 November 2013 
  5. Kajian Jumat 15 November 2013 Dzikir Laa Illahaillallah
  6. Habib Novel di Pedan Keluarga sakinah dan perbanyak dzikir 
  7. Kajian Majelis Ar Raudhah Tugas Orang tua dan anak 22 November 2013 
  8. Kajian jumat 29 November 2013 Ilmu dan NUr 

Kamis, 21 November 2013

Ebook Ceramah Habib Munzir Al musawa

Ebook Ceramah Habib Munzir Al musawa
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi SAW yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasul SAW sebagai idola.
Berikut adalah kumpulan 125 judul dari Tausiyah Habib Munzir Almusawa dari web resmi Majelis Rasulullah File format: PDF Ukuran: 40 Mb Pages: 824 halaman Contents: Himpunan artikel tausiyah Habib Munzir yang tampil pada web resmi majelisrasulullah.org
download langsung di Ebooks kumpulan ceramah Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa

Sumber :nurulmakrifat.blogspot.com

Rabu, 06 November 2013

Pesan segera buku untuk membentengi akidah


Untuk mendapatkan buku buku ini Ini caranya sangat mudah cukup pesan lewat inbox ke Markun atau sms atau call  ke 085642229312 , apalah artinya sebuah jumlah uang yang kita keluarkan kalau di bandingkan dengan manfaat yang kita dapatkan pastilah tidak akan menyianyiakan kesempatan ini

Jumat, 01 November 2013

Ceramah KH Ahmad Asrori Al-Ishaqy Kedinding Surabaya

Ceramah KH Ahmad Asrori Al-Ishaqy Kedinding Surabaya
Balaq 1 31.6 MB
Balaq 2 31.9 MB
Balaq 3 31.5 MB
Balaq 4 31.4 MB
Bekal Puasa 01 23.0 MB
Bekal Puasa 02 23.0 MB
Bekal Puasa 03 22.8 MB
Bekal Puasa 04 22.4 MB
Bekal Puasa 05 23.3 MB
Bekal Puasa 06 23.5 MB
Dasar Thoriqoh 1 27.8 MB
Dasar Thoriqoh 2 27.6 MB
Dasar Thoriqoh 3 27.4 MB
Dasar Thoriqoh 4 27.8 MB
Dasar Thoriqoh 5 27.8 MB
Dzikir 01 26.2 MB
Dzikir 02 29.8 MB
Dzikir 03 28.0 MB
Dzikir 04 29.2 MB
Hakekat Doa 01 23.6 MB
Hakekat Doa 02 24.0 MB
Hakekat Doa 03 23.2 MB
Hakekat Doa 04 24.1 MB
Hakekat Dzikir I 01 41.3 MB
Hakekat Dzikir I 02 41.2 MB
Hakekat Dzikir I 03 41.0 MB
Hakekat Dzikir I 04 41.3 MB
Hakekat Dzikir I 05 41.2 MB
Hakekat Syukur 01 25.9 MB
Hakekat Syukur 02 28.6 MB
Hikmah Puasa 01 21.7 MB
Hikmah Puasa 02 23.0 MB
Hikmah Puasa 03 20.4 MB
Hikmah Puasa 04 20.7 MB
Hikmah Puasa 05 22.3 MB
Ilmu 1 29.6 MB
Ilmu 2 29.5 MB
Ilmu 3 28.8 MB
Ilmu 5 29.7 MB
Ilmu 6 27.8 MB
#Istighotsah 6.4 MB
Lailatul Qodar 01 27.4 MB
Lailatul Qodar 02 27.5 MB
Lailatul Qodar 03 27.6 MB
Lailatul Qodar 04 26.8 MB
Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani Bag. 1 _ KajianSalaf.Net 29.5 MB
Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani Bag. 2 _ KajianSalaf.Net 19.5 MB
Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani Bag. 3 _ KajianSalaf.Net 18.1 MB
Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani Bag. 4 _ KajianSalaf.Net 11.8 MB
Mendudukkan Tasawuf (Seri 1) 26.2 MB
Mendudukkan Tasawuf (Seri 2) 26.7 MB
Mendudukkan Tasawuf (Seri 3) 26.7 MB
Mendudukkan Tasawuf (Seri 4) 26.7 MB
Mendudukkan Tasawuf (Seri 5) 26.9 MB
Niat 01 34.5 MB
Niat 2 33.5 MB
Niat 3 34.2 MB
Niat 4 33.8 MB
Niat 5 33.9 MB
Niat 6 33.2 MB
Nur Muhammad SAW I seri 01 28.3 MB
Nur Muhammad SAW I seri 02 27.5 MB
Nur Muhammad SAW I seri 03 28.1 MB
Nur Muhammad SAW I seri 04 28.3 MB
Nur Muhammad SAW I seri 05 28.4 MB
Nur Muhammad SAW I seri 06 28.0 MB
Nur Muhammad SAW II Seri 1 27.7 MB
Nur Muhammad SAW II Seri 2 28.0 MB
Nur Muhammad SAW II Seri 3 27.1 MB
Nur Muhammad SAW III Seri 1 27.6 MB
Nur Muhammad SAW III Seri 2 27.1 MB
Nur Muhammad SAW III Seri 3 26.7 MB
Nur Muhammad SAW III Seri 4 13.4 MB
Nur Muhammad SAW III Seri 5 12.9 MB
Nur Muhammad SAW IV Seri 1 27.3 MB
Nur Muhammad SAW IV Seri 2 25.7 MB
Nur Muhammad SAW IV Seri 3 26.6 MB
Nur Muhammad SAW IV Seri 4 26.7 MB
Nur Muhammad SAW IV Seri 5 26.7 MB
Penyakit Hati 1 32.0 MB
Penyakit Hati 2 33.5 MB
Penyakit Hati 3 32.6 MB
Penyakit Hati 4 33.0 MB
Penyakit Hati 5 32.1 MB
Sifat Manusia 01 30.5 MB
Sifat Manusia 02 29.5 MB
Sifat Manusia 03 29.6 MB
Sifat Manusia 04 26.5 MB
Sifat Manusia 1 30.5 MB
Sifat Manusia 2 29.5 MB
Sifat Manusia 3 29.6 MB
Syukur 01 30.1 MB
Syukur 02 34.0 MB
Syukur 03 31.7 MB
#Tahlil 8.4 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 01 31.7 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 02 29.9 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 03 30.6 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 04 31.3 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 05 29.1 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 06 28.5 MB
Taqwa Kepada Allah SWT 07 26.5 MB
Tata krama berdoa bagian 1 seri 1.mp3 25.2 MB 14.1 MB
Tata krama berdoa bagian 1 seri 2 25.6 MB
Tata krama berdoa bagian 1 seri 3 25.4 MB
Tata krama berdoa bagian 1 seri 4 25.1 MB
Tata krama berdoa bagian 1 seri 5 25.6 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 1 26.2 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 2 13.1 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 3 26.2 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 4 26.0 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 5 26.0 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 6 26.1 MB
Tata krama berdoa bagian 2 seri 7 26.8 MB
Tata Krama Ibadah (Seri 1) 25.8 MB
Tata Krama Ibadah (Seri 2) 26.1 MB
Tata Krama Ibadah (Seri 3) 25.8 MB
Tata Krama Ibadah (Seri 4) 26.0 MB
Tata Krama Ibadah (Seri 5) 9.7 MB
Tata Krama Ibadah (Seri 6) 25.8 MB
Tujuan Perjalanan Hidup 01 27.0 MB
Tujuan Perjalanan Hidup 02 27.8 MB
Tujuan Perjalanan Hidup 03 27.8 MB
Tujuan Perjalanan Hidup 04 28.1 MB
Tujuan Perjalanan Hidup 05 25.2 MB
#Yasin 6.1 MB
#Doa Tahlil 4.4 MB

Sumber : Archive

Kamis, 31 Oktober 2013

Jelang Tahun Baru Hijriyah


tahun baru hijriyah
KEMBALIKAN IMAN DI TAHUN BARU
Oleh : Buya Yahya
Pengasuh LPD Al-Bahjah




Hari demi hari berganti,minggu demi minggupun terlewati,bulan demi bulan kita lalui, tidak lama lagi kitapun akan melewati pergantian tahun. Sesaat lagi kita akan memasuki tahun baru 1 Muharram 1435 H. Sadarkah kita bahwa ketika tahun berganti itu artinya usia kita telah bertambah dan disaat itu semakin banyak hal yang akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Alloh SWT. Kita punya segunung amanat yang kita pikul di pundak kita. Amanat sebagai orang tua, amanat sebagai anak, amanat sebagai Ustadz, amanat sebagai pejabat, amanat sebagai orang kaya, dan masih banyak lagi status dan gelar yang kita sandang yang semua itu sebenarnya adalah amanat.

Akhir tahun adalah saat saat yang seharusnya dihadapi dengan sebuah evaluasi, introspeksi dan sadar diri akan masa-masa yang telah lalu. Perubahan apa yang kita alami selama ini. Semakin baikkah kita atau semakin kita terpuruk dan lupa diri? Apakah kita semakin kenal kepada Allah dan Rosul-Nya? Atau semakin terpedaya kita dengan hawa nafsu kita? Betapa banyak kita telah lewati umur untuk hal hal yang tidak berguna. Alangkah seringnya kita melanggar larangan Alloh dan Rosul-Nya.

Sadarkah kita yang telah butakan mata hati dari yang haq kita tulikan telinga kita dari kebenaran, kita terpesona oleh tahta dan harta. Kita jerumuskan putra putri kita pada sarana sarana kehancuran dan kebobrokan moral dari media informasi dan hiburan yang tidak kita kontrol. Dan masih banyak hal lagi dengan aneka ragam kesalahan yang kita lakukan.

Awal tahun hendaknya dihadapi dengan sebuah harapan kepada Allah SWT. Harapan yang terencanakan dan terarah. Ada tujuan yang harus dijelaskan titik bidiknya,yaitu tahun yang akan datang harus lebih baik dari tahun yang sekarang. Iman harus semakin bertambah, akhlaq semakin mulia, sahabat dari orang-orang baik semakin banyak, hati bertambah lembut , jiwa semakin bersyukur dan tidak rakus dan hidup semakin mesra dengan sesama dan semakin khusuk kepada Allah SWT.

Tahun baru Hijriah bukan sekedar pergantian tahun akan tetapi ada makna yang terkandung di balik tahun baru hijriah. Tahun baru maknanya kita menuju perubahan seperti hijrahnya Rosululloh SAW adalah menuju sebuah perubahan. Dan tahun baru adalah iman karena kelalaian kita kepada tahun baru hijriah menjadikan syi'ar hamba-hamba yang tidak beriman marak terangkat dengan budaya tahun baru masehi yang diwarnai dengan bermacam-macam kemaksiatan.

Mari kita kita cermati sinar keimanan dengan membaca wajah-wajah kita di tahun baru Hijriyah. Lihatlah wajah-wajah itu disaat menyambut tahun baru Hijriyah. Adakah wajah wajah itu adalah yang berbinar dan berseri-seri dengan tahun baru Hijriyah tanda adanya sebuah jalinan tersembunyi di dalam kalbunya dengan Rasulullah sang pelaku sejarah hijrah, tanda ada kebanggaan di dalam hatinya kepada Islam.

Sungguh yang amat kita khawatirkan adalah jika ternyata wajah kita adalah wajah yang suram dengan tahun baru Hijriyah dan giliran kedatangan tahun baru masehi ternyata wajah-wajah kita dan anak kita adalah wajah yang berbangga akan kedatanganya, hingga kita rela berkorban harta, waktu, dan tenaga hanya untuk menanti pukul 00.00 di tahun baru masehi.

Pernahkah kita sadar dan berfikir disaat kita dan anak-anak kita ikut-ikutan mengagungkan syi'arnya hamba yang tidak beriman. Relakah kita saat merayakan tahun baru masehi tiba-tiba nyawa kita dan anak-anak kita dicabut. Artinya mati di saat berbangga dengan budaya orang yang tidak kenal Rasulullah SAW. Sungguh itulah kematian yang sia-sia, mati dalam sejelek-jeleknya kematian, mati dengan su’ul khotimah.

Pergeseran nilai keimanan amatlah halus,tanpa disadari tiba-tiba seseorang telah berada di luar wilayah iman. Mulai dari berbangga dengan budaya dan tradisi orang-orang yang tidak beriman tiba-tiba suatu saat pada akhirnya tanpa disadari sebuah hati telah mati kekagumanya kepada nilai-nilai Islam. Malu dengan semua yang berlebel Islam, merasa minder dengan budaya Islam dan itulah tercabutnya Iman.

Dan di tahun ini, akankah kita biarkan diri kita dan anak-anak kita hanyut dalam tradisi tahun baru masehi hingga pada akhirnya nanti anak-anak kita akan hanyut dalam suasana bangga kepada selain Islam ? Sungguh Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa "Siapapun yang berbangga kepada selain Islam ia akan dibangkitkan nanti bersama yang dibanggakan".

Kita punya tahun baru yang perlu kita banggakan, tahun baru hijriyah. Jadikanlah tahun baru hijriyah adalah tahun introspeksi, tahun perubahan, tahun mengagungkan syi'ar Islam, tahun memupuk kebanggaan dan kekaguman pada Islam, tahun memperbaharui jalinan dan cinta kita kepada Rasulullah SAW. Dengan harapan kelak kita bisa dibangkitkan lalu dikumpulkan di surga bersama Rasulullah SAW.

Inilah renungan singkat di tahun baru Hijriyah untuk menggapai hari esok yang lebih bermakna, penuh dengan rahmat dan ridho Allah SWT. Wallahu A'lam Bishshowab

Sumber : Facebook

Minggu, 27 Oktober 2013

Guru harusnya mendidik bukan menghardik

Oleh oleh pagi ini dari Rutinan di Popongan 27 Oktober 2013 bersama KH Muwafiq Lamongan
"Para ulama memberikan contoh kepada jamaahnya agar melakukan amalan yang dicontohkan para ulama,misal ulama mengajarkan dzikir setelah sholat dengan suara keras agar para jamaah yang belum bisa dzikir bisa mengikuti dan meniru dzikirnya,membaca sholawat dengan keras dan secara berjamaah agar semua bisa mengenal Nabi Muhammad SAW, sebagai seorang pendidik harus bisa memahami tingkat pemikiran pendengarnya jadi cara mendidiknya juga dengan cara berbeda beda misal dengan musik, wayang, lagu pop religi, tembang jawa jadi cara apapun tidak masalah yang penting tetap pada syariat, Ulama sebagai pendidik memberikan peringatan kepada umatnya tidak secara langsung melarang menggunakan bid'ah ,masuk neraka ,tidak menggunakan banyak dalil dan tidak menghilangkan kebiasaan umatnya tapi memasukkan ajaran islam di dalam kebiasaan tersebut tetapi malah dengan cerita hikmah dan nasehat dengan baik, sehingga secara perlahan lahan juga akan kembali sesuai syariat"
untuk mendengarkan rekamannya download langsung aja :

Rutinan di Popongan 27 Oktober 2013 bersama KH Muwafiq Lamongan

Kamis, 24 Oktober 2013

Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun Hijriyah

Doa Akhir Tahun
Doa Akhir Tahun dibaca 3 kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah. Dengan izin Allah, sesiapa yang membaca doa ini akan mendapat Perlindungan Allah SWT dari fitnah dan tipu daya syaitan serta mendapat setahun keampunan dosa yang lalu.

doa,akhir tahun, hijriyah, amalan
Artinya :
Dan semoga rahmat dan salam Allah tercurah
kepada junjungan kami nabi Muhammad serta keluarga dan sahabatnya.Ya Allah apa yang telah kuperbuat dariperbuatan yang melanggar larangan-Mu di tahun ini lalu aku belum bertaubat darinya dan engkau belum ridho atasnya dan aku telah lupa namun belum engkau lupakan dan engkau masih bermurah hati padaku padahal engkau kuasa untuk menghukumku lalu engkau memanggilku untuk bertaubat setelah kelancanganku
dalam bermaksiat pada-Mu, Maka sungguh kini aku beristigfar memohon ampunan-Mu maka ampunilah dosaku Dan apa yang telah aku lakukan di tahun ini dari amal yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala untukku karena amal itu maka aku memohon pada-Mu
Wahai Dzat yang maha pemurah Yang memiliki keagungan dan kemulyaan, terimalah amal itu dariku Jangan Kau putus harapanku dari-Mu wahai Dzat yang maha pemurah. Semoga rahmat dan salam tetap tercurahkan pada junjungan kami Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya, aamiin.


Doa Awal Tahun
Doa Awal Tahun  dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam 1 Muharram 1434 (Hari Rabu malam Kamis).
Barangsiapa membaca doa ini sebanyak 3 kali selepas solat rowatib ba’diyyah Maghrib pada malam tanggal 1 Muharram, Allah akan memerintahkan 2 malaikat untuk melindunginya daripada fitnah dan tipu daya syaitan selama setahun yang mendatang.

doa, awal tahun, amalan, hijriyah, muharram, 1 suro
 Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah,segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu,sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya,dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya.
Amin yaa rabbal ‘alamin.


Kajian Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah “HIKMAH PENANGGALAN TAHUN BARU HIJRIAH”
Bersama Al Mukarrom BUYA YAHYA (Pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon)

Kajian Islam bersama Al Mukarrom Buya Yahya lainnya dapat dilihat di sini.
Sumber : elhooda.net

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kyai Menjawab

logo-kyaijawab
logo-kyaijawab